Membangun Jiwa Bisnis Sejak Kecil
Dari hasil penelitian Collin dan Moores, menurut mereka pengalaman masa kecil dapat mempengaruhi sukses atau kegagalan seseorang. Pengalaman masa kecil juga bisa menimbulkan dorongan dan daya kritis, kemauan mencoba, disiplin, dan sebagainya, yg pada akhirnya akan membantu seseorang mengembangkan rasa percaya diri dan keinginan berprestasi. Sebaliknya, pengalaman masa kecil dapat pula menyebabkan seseorang untuk tidak melakukan hal tersebut.
Berbicara keteladanan, maka teladan terbaik umat manusia adalah Muhammad ﷺ. Jiwa bisnis dalam diri nabi Muhammad ﷺ tidak terjadi begitu saja, tetapi hasil dari sebuah proses panjang yg dimulai sejak beliau masih kecil. Jauh sebelum diangkat menjadi nabi, beliau sudah dikenal sebagai pedagang diusia 12 tahun dan memulai usahanya sendiri diusia 17 tahun.
Terjunnya nabi Muhammad ﷺ dalam perniagaan sejak kecil tidak terlepas dari kenyataan yg menuntut beliau untuk belajar hidup mandiri. Apalagi melihat kondisi ekonomi keluarga pamannya yaitu Abu Thalib yg pas-pasan, membuat Muhammad muda merasa harus berusaha untuk meringankan bebannya.
Ketika berusia 12 tahun, Muhammad ﷺ ikut berdagang dengan pamannya ke Syam yg awalnya Abu Thalib tidak berniat mengajaknya karena medan perjalanan yg sangat sulit. Karena Muhammad kecil berkeras untuk ikut, pamannya pun terpaksa mengikutsertakannya.
Kerasnya keinginan Muhammad ﷺ untuk ikut dalam perjalanan dagang, menunjukkan betapa besar semangatnya untuk memperbaiki keadaan ekonomi dan tidak ingin merepotkan pamannya terlalu jauh.
Dalam perjalanan dagang, Muhammad kecil banyak belajar dari setiap daerah yg dilewatinya. Meskipun usia beliau saat itu masih 12 tahun, beliau sudah memiliki persiapan kebesaran jiwa, kecerdasan, ketajaman otak, pengamatan yg mendalam, serta ingatan yg kuat.
” Kondisi dan pengalaman berdagang dimasa kecil telah menempa diri Muhammad sehingga dikemudian hari beliau menjadi seorang wirausahawan yang andal dan sukses” (Dr. Syafii Antonio)
Jadi, mengapa bisnis itu penting sejak usia dini? karena dengan kita berbisnis sejak dini, kita akan memperoleh sebuah pengalaman yang sangat panjang untuk jenjang kita di masa depan.
Seto Mulyadi atau lebih akrabnya dipanggil Kak Seto, menjelaskan bahwa
“Entrepreneur di Indonesia masih tergolong sedikit. Kalau mau negara sukses, harus perbanyak entrepreneur. Kalau semua bercita-cita menjadi pegawai, beban negara berat. Anak-anak bisa belajar kreatif sejak dini. Anak-anak pun harus percaya diri untuk menjadi entrepreneur,”
Wallahu a’lam
Nardi
Profit Protocol